Jumat, 29 Januari 2010

Iman : Sabar dan Syukur

Seorang  tutor pernah berkata padaku, Ketika kamu ingin menulisla, maka menulislah. Jangan pikirkan kamu akan menulis apa saat itu. Biarkan inspirasi itu datang tak hanya saat sebelum kamu memutuskan menulis. 

Aku ingat akan hadist singkat yang pernah ku baca sekali saja, lalu hadist itu kutulis dalam buku harian yang selalu kubawa kemana-mana, saat aku masih di pesantren.

Arti hadist itu begini : Iman terbagi menjadi dua; setengah dalam syukur, dan setengah dalam sabar. 

Awalnya aku pun tak mengerti makna global dari hadist itu, sebab ku peroleh sepenggal hadist ini dari buku kumpulan hadist...
Yang pasti dua hal tersebut sangat penting bahkan mendominasi setiap sikap yang harus kita lakukan di semua keadaan.

Ketika kita bersabar menghadapi masalah, maka saat itu pun sebenarnya kita telah bersyukur menerima keadaan itu. Lalu ketika kita bersyukur kala bahagia, maka sabar pun datang menghampiri perasaan itu sehingga kita tak melambung tinggi dan lupa diri, melakukan dan menikmati semuanya perlahan-lahan. 
Bahkan ketika kita masih ingat tuk bersyukur dalam kesederhanaan, bahkan saat merasa kekurangan, sedih atau apapun keadaan yang tidak kita inginkan, maka syukur itu pun akan dilengkapi dengan sabar, sehingga kita tak tenggelam dalam keputusasaan. Bahkan kita pun akan memahami, bahwa dalam keadaan yang sangat terpuruk pun, tak ada alasan yang pantas untuk memprotes kehendak Tuhan. 

Dan Iman...
Berarti Percaya...
Rasa sabar dan syukur akan segala keadaan yang Allah berikan, entah itu ujian ataupun Rahmat dan Anugrah, maka kita akanyakin bahwa tak ada sesuatu apapun yang mampu memberikan kita perasaan yang berbeda-beda di setiap keadaan itu. Sabar dan syukur pun mampu menuntun kita untuk tetap percaya bahwa Allah SWT adalah tempat peraduan yang paling tepat dan Maha Mengerti serta Mendengar keluh kesah hambaNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Korom Komentar kamu.. bahkan Solusi untuk permasalahan ini...